Bagi yang pernah merasakan sakit yang cukup parah, mungkin bisa menjadi sadar dengan apa yang telah ia lakukan selama ini dan bisa juga setelah ia mendengarkan apa yang pernah diucapkan oleh seorang dokter yang pernah merawat sakitnya. " Matikan rokokmu, atau rokok yang akan mematikanmu ! ". Itulah yang pernah diucapkan oleh seorang dokter paru-paru.
Disini aku akan mencoba sedikit mengingatkan para sahabat semua atau yang pecandu merokok, ternyata rokok itu sama saja dengan menabung racun. maksudnya, ketika rokok dibakar maka asapnya akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia yang berbahaya. Salah satu bahan kimia yang sering disebut adalah Nikotin. Nikotin tergolong sebagai zat padat, namun ukurannya kecil sekali. disini kita dapat membuktikan dengan melihat pada puntung rokok yang ada gabusnya (filter). Sebelum diisap, gabus rokok itu berwarna putih, tetapi setelah rokok habis diisap, warna rokok itu menjadi kuning kecoklatan, maka perubahan warna itulah yang disebut nikotin. Nikotin yang terisap bersama asap rokok akan masuk dan bercampur dalam darah, dan semakin banyak mengisap rokok maka semakin bertumpuklah nikotin di dalam darah dan akan ikut mengalir keseluruh tubuh. Padahal nikotin itu racun, karena sifat racunnya nikotin juga sering digunakan sebagai obat pembasmi serangga. Maka, orang merokok itu bisa dikatakan sama dengan mengisap pembasmi serangga, atau dapat juga dikatakan bahwa merokok sama saja dengan menabung racun dalam tubuh.
Rokok itu sama bahayanya dengan narkotika dan obat terlarang. Rokok juga bisa buat orang menjadi kecanduan dan orang akan menjadi sulit untuk berhenti, dan kalau pun berhenti orang akan merasa badan menjadi lemas, sakit kepala, mual-mual dan sulit berpikir. Yang bisa membuat orang jadi kecanduan itu adalah nikotin, semakin lama merokok, semakin banyak nikotin yang menumpuk dalam darah. Dan jika orang berhenti merokok, jumlah nikotin dalam darah akan turun dan itulah yang buat orang merasa tubuhnya tidak enak, dan rasa itu akan terus terasa sampai nikotin dalam darah habis. Kalau darah sudah tidak mengandung nikotin lagi, maka tubuhpun akan kembali normal.
Sayangnya, banyak orang yang tidak kuat menahan rasa tidak enak itu, sehingga saat tubuh mereka sudah benar-benar tidak ada nikotin lagi, merekapun kembali merokok dan semakin lama merekapun semakin kecanduan atau ketergantungan dengan rokok. Sehingga merekapun akan berkata " lebih baik saya tidak makan daripada tidak merokok ".
Tanpa disadari oleh seorang yang perokok, ternyata yang paling dirugikan oleh asap rokok, sesungguhnya bukan perokok saja. Tetapi kita yang berada disekitarnya pun terpaksa mengisap asapnya dan memasukan racunnya kedalam tubuh kita. Menurut sebuah penelitian yang pernah aku baca dikoran, bahwa jumlah asap yang tidak terisap ternyata 10 kali lebih banyak dari asap yang diisap. Orang yang merokok sebenarnya hanya mengisap sedikit asap rokok.
Sisa asap yang mengepul di udara akan terisap oleh siapa saja yang berada di dekat si perokok. Dan karena jumlah asap yang dibuang lebih banyak dari yang diisap, maka jumlah racun pada asap yang dibuang pun lebih banyak. Kalau si perokok itu berada di dekat kita, maka kita akan mengisap lebih banyak asap dan racun daripada si perokok itu, dan kalau kita berada dalam ruangan yang penuh asap rokok selama satu jam, maka kita sama saja dengan mengisap 35 batang rokok. Wah...bisa dibayangkan, banyaknya racun dalam tubuh kita meski kita bukanlah seorang perokok.
Jadi kita harus berani untuk berkata " Tolong, Jangan merokok di sini, dong." Dan kita akan selalu mencoba mengingatkan kepada suami, orang tua dan juga saudara-saudara kita dan terutama anak-anak kita agar menjauhi rokok dan juga orang yang sedang merokok, agar kita diberikan tubuh yang sehat dan terhindar dari penyakit TBC, kanker paru-paru, kanker kerongkongan, juga kanker saluran pernafasan dan yang lainnya.
Sayangnya, banyak orang yang tidak kuat menahan rasa tidak enak itu, sehingga saat tubuh mereka sudah benar-benar tidak ada nikotin lagi, merekapun kembali merokok dan semakin lama merekapun semakin kecanduan atau ketergantungan dengan rokok. Sehingga merekapun akan berkata " lebih baik saya tidak makan daripada tidak merokok ".
Tanpa disadari oleh seorang yang perokok, ternyata yang paling dirugikan oleh asap rokok, sesungguhnya bukan perokok saja. Tetapi kita yang berada disekitarnya pun terpaksa mengisap asapnya dan memasukan racunnya kedalam tubuh kita. Menurut sebuah penelitian yang pernah aku baca dikoran, bahwa jumlah asap yang tidak terisap ternyata 10 kali lebih banyak dari asap yang diisap. Orang yang merokok sebenarnya hanya mengisap sedikit asap rokok.
Sisa asap yang mengepul di udara akan terisap oleh siapa saja yang berada di dekat si perokok. Dan karena jumlah asap yang dibuang lebih banyak dari yang diisap, maka jumlah racun pada asap yang dibuang pun lebih banyak. Kalau si perokok itu berada di dekat kita, maka kita akan mengisap lebih banyak asap dan racun daripada si perokok itu, dan kalau kita berada dalam ruangan yang penuh asap rokok selama satu jam, maka kita sama saja dengan mengisap 35 batang rokok. Wah...bisa dibayangkan, banyaknya racun dalam tubuh kita meski kita bukanlah seorang perokok.
Jadi kita harus berani untuk berkata " Tolong, Jangan merokok di sini, dong." Dan kita akan selalu mencoba mengingatkan kepada suami, orang tua dan juga saudara-saudara kita dan terutama anak-anak kita agar menjauhi rokok dan juga orang yang sedang merokok, agar kita diberikan tubuh yang sehat dan terhindar dari penyakit TBC, kanker paru-paru, kanker kerongkongan, juga kanker saluran pernafasan dan yang lainnya.
Sumber: bundaloving.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar